Kampus yang dapat dikatakan sebagai kampus madani adalah kampus yang di dalamnya ada masyarakat yang hidup dengan nilai-nilai islam yang lurus. Masyarakat yang dimaksud adalah semua orang yang berada di dalam kampus baik mahasiswa, dosen, rektor, pelayan, dan sebagainya. Setelah masyarakatnya, kampus madani juga mampu mewujudkan pemerintahan kampus yang berdaulat (demokratis-aspiratif, kreatif dan berdaya) sesuai dengan nilai-nilai Islam.
A. Ada empat langkah dalam membangun kampus madani:
1. Mihwar Tanzimi
Membangun oraganisasi yang kuat, solid, sebagi kekuatan utama yang akan mengoperasikan dakwah (afiliasi). Ini merupakan bagian dasar dalam membangun kampus madani.
2. Mihwar Sya'bi
Membangun basis sosial yang luas dan merata sebagai kekuatan pendukung dakwah (partisipasi).
3. Mihwar Muassasi
Membangun berbagai institusi yang mewadahi pekerjaan-pekerjaan dakwah di seluruh sektor kehidupan dan segenap masyarakat (kontribusi). Pada tahap ini kerja dan usaha yang dilakukan akan semakin kompleks.
4. Mihwar Daulah
Akhirnya dakwah sampai pada institusi tertinggi untuk merealisasikan dakwah secara legal dan kuat.
Aplikasi dalam dakwah kampus: (1) Mihwar Tanzimi = kampus tahap persiapan; (2) Mihwar Sya'bi = tahap 1; (3) Mihwar Muassasi = tahap 2; (4) Mihwar Daulah = tahap 3.
B. Tahapan dakwah kampus
1. Kampus tahap persiapan, fokus aktivitas LDK-nya adalah kaderisasi anggota. Kampus tahap satu ini masi mempersiapkan anggotanya. Masih sangat sedikit kader yang ada di kampus pada tahapan ini.
2. Kampus tahap 1, fokus aktivitas LDK-nya merupakan Syiar Islam. Pada tahapan ini oraganisasi sudah bersifat legal formal.
3. Kampus tahap 2, fokus aktivitas LDK-nya adalah kehumasan atau membangun jaringan, syiasi dan kemasyarakatan.
4. Kampus tahap 3, fokus aktivitas LDK-nya merupakan Amal ilmi (keilmuan), Fanniy (keterampilan).
by: Ustd. Heri Susanto @Taklim DI, Minggu 29 april 2012
Minggu, 29 April 2012
Kurang Tidur dan Diabetes
Berhati-hatilah bila Anda tidak memiliki tidur yang cukup. Berdasarkan penelitian Orfeu Buxton dari Rumah Sakit Perempuan Brigham, Boston, AS, kurang tidur bisa menimbulkan risiko diabetes. Dia menyimpulkan hal itu disebabkan ritme biologis tubuh yang terganggu.
Buxton mengamati 21 sukarelawan selama hampir enam minggu. Selama penelitian, sukarelawan tinggal di laboratorium. Pada tiga minggu pertama, partisipan hanya diizinkan tidur sekitar 5,5 jam setiap harinya. Selain waktu tidur, peneliti juga mengamati asupan makanan serta gaya hidup partisipan.
Hasil penelitian yang dipublikasikan lewat jurnal Science Translation Medicine ini menyatakan kadar gula darah para partisipan meningkat setelah makan. Para ahli kesehan gizi percaya waktu yang cukup untuk tidur berkualitas ialah 7-9 jam setiap harinya.
sumber: Media Indonesia. Rabu, 18 April 2012
Buxton mengamati 21 sukarelawan selama hampir enam minggu. Selama penelitian, sukarelawan tinggal di laboratorium. Pada tiga minggu pertama, partisipan hanya diizinkan tidur sekitar 5,5 jam setiap harinya. Selain waktu tidur, peneliti juga mengamati asupan makanan serta gaya hidup partisipan.
Hasil penelitian yang dipublikasikan lewat jurnal Science Translation Medicine ini menyatakan kadar gula darah para partisipan meningkat setelah makan. Para ahli kesehan gizi percaya waktu yang cukup untuk tidur berkualitas ialah 7-9 jam setiap harinya.
sumber: Media Indonesia. Rabu, 18 April 2012
Sabtu, 28 April 2012
Hijab Punuk Unta

“Ada dua golongan penduduk neraka yang belum aku melihat keduanya,
1. Kaum yang membawa cemeti seperti ekor sapi untuk mencambuk manusia [maksudnya penguasa yang dzalim],
2. dan perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang, cenderung kepada kemaksiatan dan membuat orang lain juga cenderung kepada kemaksiatan. Kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta yang berlenggak-lenggok. Mereka tidak masuk surga dan tidak mencium bau wanginya. Padahal bau wangi surga itu tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian waktu [jarak jauh sekali]”.
(HR. Muslim dan yang lain).
Penjelasan Hadits Menurut Para Ulama:
Imam An Nawawi dalam Syarh-nya atas kitab Shahih Muslim berkata:
“Hadis ini merupakan salah satu mukjizat Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam. Apa yang telah beliau kabarkan kini telah terjadi…
Adapun “berpakaian tapi telanjang”, maka ia memiliki beberapa sisi pengertian.
Pertama, artinya adalah mengenakan nikmat-nikmat Allah namun telanjang dari bersyukur kepada-Nya.
Kedua, mengenakan pakaian namun telanjang dari perbuatan baik dan memperhatikan akhirat serta menjaga ketaatan.
Ketiga, yang menyingkap sebagian tubuhnya untuk memperlihatkan keindahannya, mereka itulah wanita yang berpakaian namun telanjang.
Keempat, yang mengenakan pakaian tipis sehingga menampakkan bagian dalamnya, berpakaian namun telanjang dalam satu makna.
Sedangkan “maa`ilaatun mumiilaatun”, maka ada yang mengatakan: menyimpang dari ketaatan kepada Allah dan apa-apa yang seharusnya mereka perbuat, seperti menjaga kemaluan dan sebagainya.
Ada yang mengatakan, “maa`ilaat” itu berlenggak-lenggok ketika berjalan, sambil menggoyang-goyangkan pundak.
“Mumiilaat” yaitu yang menggoda laki-laki dengan perhiasan yang mereka perlihatkan dan sebagainya.
Adapun “kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta”, maknanya adalah mereka membuat kepala mereka menjadi nampak besar dengan menggunakan kain kerudung atau selempang dan lainnya yang digulung di atas kepala sehingga mirip dengan punuk-punuk unta. Ini adalah penafsiran yang masyhur.
Sedang Al Qoodhiy memilih penafsiran bahwa itu adalah yang menyisir rambutnya dengan gaya condong ke atas. Ia berkata: yaitu dengan memilin rambut dan mengikatnya ke atas kemudian menyatukannya di tengah-tengah kepala sehingga menjadi seperti punuk-punuk unta.
Lalu ia berkata: ini menunjukkan bahwa maksud perumpamaan dengan punuk-punuk unta adalah karena tingginya rambut di atas kepala mereka, dengan dikumpulkannya rambut di atas kepala kemudian dipilin sehingga rambut itu berlenggak-lenggok ke kiri dan ke kanan kepala.
Wallahua'lam
Sumber: http://www.kajianislam.net/modules/wordpress/2011/11/20/beginilah-gambar-perempuan-yang-kepalanya-ibarat-punuk-onta-yang-disebutkan-oleh-rasulullah-shallallahu-alaihi-wa-ala-alihi-wa-sallam-dalam-hadits-shahih-riwayat-imam-muslim-dan-lainnya-bahwasanya-mer/
Minggu, 22 April 2012
Daurah Dakwah Fardiyah
Sabtu, 21 April 2012
Oleh Ustd. Akmal
Dakwah Fardiyah adalah
dakwah yang dilakukan orang-perorang
yang bersifat intens atau “intim” dan berkesinambungan hingga menjadi seorang
kader. Rasulullah SAW melakukan dakwah fardiyah pertama kali setelah wahyu
pertamanya diterima yaitu kepada Khadijah ra. Dakwah fardiyah kuncinya adalah
dengan bersikap proaktif.
Muslim yang baik adalah
muslim yang mudah akrab dan mudah diakrabi dan aktivis ditarbiyahi untuk
menjadi “easy going person”.
Tahapan-tahapan untuk
dakwah fardiyah:
1. Mengenal
dan membina hubungan dengan baik para ADK. Memilih kader yang bisa didakwah fardiyahi,
lihatlah yang:
a.
Amirin
(orang yang bersungguh-sungguh)
b.
Mufakkir
(kreatif), tidak pernah mengeluh
c.
Amil
(pekerja)
d.
orang yang produktif
2. Fokus
dakwah fardiyah: (a) Maf’um tarbawi; (b)Maf’um dakwi, memiliki keinginan untuk
berdakwah; (c)Maf’um; (d)Maf’um jama’i, harus siap bekerja dalam
kolektifitas.
3. Membantu
memperbaiki kondisi objek dakwah
4. Memberikan
penjelasan mengenai hakikat ibadah
5. Memberikan
pengertian bahwa kita tidak cukup hanya
dengan keislaman dan keimanan kita sendiri tanpa memperdulikan orang lain
6. Beri
pengertian bahwa tugas dalam memberikan dakwah tidak mugkin dilakukan
sendiri-sendiri, itulah kenapa kita melakukan berjamaah
7. Memilih
organisasi (tetapi tidak diharuskan)
Intinya
yang kita cari dalam dakwah fardiyah adalah intensitas aqidah, ibadah, dan
akhlak. Orang yang melakukan dakwah fardiyah hendaknya selalu memperhatikan dan
menjaga kebersihan badan dan juga bau nafasnya, karena ia harus selalu
berhubungan dengan orang lain,
Jumat, 20 April 2012
Menghargai Perbedaan
Dalam hidup ini kita akan selalu menemukan perbedaan. Walaupun kesamaan tentu juga akan kita temukan. Tetapi mungkin kita akan lebih mudah menerima kesamaan dibandingkan dengan perbedaan. Perbedaanlah yang sering menimbulkan masalah dalam hidup. Perbedaan agama, bahasa, kebudayaan, bahkan perbedaan warna kulitpun menjadi permalahan yang menimbulkan konflik yang cukup besar seperti kasus yang pernah terjadi di Ambon, Papua, konflik suku Dayak dan Madura. Negara Indonesia kaya akan perbedaan, "Bhineka Tunggal Ika" berbeda-beda tetapi satu. Namun sudahkah kita benar-benar bersatu dan sudah dapat saling menghargai perbedaan? Menyatukan persepsi, menyamakan semua hal yang berbeda tidak mudah. Sangat sulit jika kita menuntut kesamaan dari perbedaan-perbedaan yang ada. Karena kita memang diciptakan berbeda.
Karena warna yang berbeda pelangi tampak indah; karena ada orang kaya, maka ada orang yang miskin; karena pekerjaan yang berbeda-beda, kebutuhan kita yang beragam terpenuhi. Bayangkan jika semua orang ingin menjadi polisi, siapa yang akan mengobati orang yang sakit? Jika semua orang ingin menjadi siswa, siapa yang akan mengajarkan dan mendidiknya? Jika dalam suatu perusahaan tekstil, semua pegawainya ingin menjadi spesialis pemasang kancing baju, siapa yang akan menjahit bajunya?
Kita memiliki urgensi yang berbeda-beda: saya berbeda dengan Anda. Ketika Anda harus mengurus sesuatu yang urgen untuk hidup Anda, saya tidak bisa memaksa Anda untuk melakukan hal yang urgen bagi saya tetapi belum menjadi sesuatu yang urgen bagi Anda pada saat itu. Anda pun tidak dapat memaksa saya untuk melakukan sesuatu yang pada saat itu urgen bagi Anda, tetapi belum menjadi sesuatu yang urgen bagi saya. Jadi, pada dasarnya kita perlu saling mengerti dan memahami bahwa kebutuhan dan kepentingan kita berbeda. Selain itu, tentu kita juga perlu menghargai segala perbedaan yang hadir di tengah-tengah kehidupan kita.
Saya teringat akan sebuah kalimat, "jangan mencari. . . , tetapi menjadi. . . ", jangan mengharapkan orang lain menghargai perbedaan kita, tetapi mulailah untuk menghargai perbedaan orang lain terlebih dahulu. Jika kata-kata itu selalu tertanam di hati kita dan selalu kita ingat, keharmonisan hidup di tengah-tengah perbedaan tentu akan kita dapatkan. Tidak perlu lagi menyalahkan perbedaan, tidak perlu pula bermusuhan karenanya, karena perbedaanlah yang membuat hidup kita menjadi indah.
Kita tidak selalu berbuat benar dan orang lain pun tidak selalu berbuat salah. Tujuan kita mungkin sama, cara untuk mencapainya mungkin pula berbeda-berbeda. Tetapi bukan masalah selagi kita masih mampu saling menghargai, melengkapi dan introspeksi atas kesalahan masing-masing untuk menjaga keharmonisan hidup di tengah-tengah perbedaan serta yang lebih penting adalah kita selalu berjalan dalam koridor-koridor agama-Nya.
Wallahualam. .
#semoga kita termasuk ke dalam orang-orang yang dapat memahami dan menghargai perbedaan serta bersedia untuk mengintrospeksi diri, bukan menjadi orang yang sombong dan angkuh yang selalu menganggap dirinya orang yang selalu berbuat kebenaran.
Kita memiliki urgensi yang berbeda-beda: saya berbeda dengan Anda. Ketika Anda harus mengurus sesuatu yang urgen untuk hidup Anda, saya tidak bisa memaksa Anda untuk melakukan hal yang urgen bagi saya tetapi belum menjadi sesuatu yang urgen bagi Anda pada saat itu. Anda pun tidak dapat memaksa saya untuk melakukan sesuatu yang pada saat itu urgen bagi Anda, tetapi belum menjadi sesuatu yang urgen bagi saya. Jadi, pada dasarnya kita perlu saling mengerti dan memahami bahwa kebutuhan dan kepentingan kita berbeda. Selain itu, tentu kita juga perlu menghargai segala perbedaan yang hadir di tengah-tengah kehidupan kita.
Saya teringat akan sebuah kalimat, "jangan mencari. . . , tetapi menjadi. . . ", jangan mengharapkan orang lain menghargai perbedaan kita, tetapi mulailah untuk menghargai perbedaan orang lain terlebih dahulu. Jika kata-kata itu selalu tertanam di hati kita dan selalu kita ingat, keharmonisan hidup di tengah-tengah perbedaan tentu akan kita dapatkan. Tidak perlu lagi menyalahkan perbedaan, tidak perlu pula bermusuhan karenanya, karena perbedaanlah yang membuat hidup kita menjadi indah.
Kita tidak selalu berbuat benar dan orang lain pun tidak selalu berbuat salah. Tujuan kita mungkin sama, cara untuk mencapainya mungkin pula berbeda-berbeda. Tetapi bukan masalah selagi kita masih mampu saling menghargai, melengkapi dan introspeksi atas kesalahan masing-masing untuk menjaga keharmonisan hidup di tengah-tengah perbedaan serta yang lebih penting adalah kita selalu berjalan dalam koridor-koridor agama-Nya.
Wallahualam. .
#semoga kita termasuk ke dalam orang-orang yang dapat memahami dan menghargai perbedaan serta bersedia untuk mengintrospeksi diri, bukan menjadi orang yang sombong dan angkuh yang selalu menganggap dirinya orang yang selalu berbuat kebenaran.
Sabtu, 14 April 2012
Mengelola perasaan
Di dalam kehidupan ini, berbagai peristiwa menyisakan kenangan dan mendapat tempat tersendiri di hati kita. Saat bahagia seringkali kita tersenyum atau tertawa; saat sedih kita menangis; begitupula layaknya ketika merasakan cemburu, dan marah. Semua itu merupakan sesuatu yang lumrah, bukan hanya Anda, ataupun saya yang pernah mereasakannya. Setiap orang di belahan bumi manapun pasti pernah merasakan hal itu. Itulah perasaan yang telah dianugerahkan kepada setiap manusia.
Namun tidak jarang perasaan yang kita rasakan itu membuat kita terlena hingga tidak sadar dan lupa akan baik-buruknya pengaruh yang akan kita terima dari perasaan yang berlebihan itu. untuk itu perlulah kita pandai-pandai untuk menjaga perasaan itu.
Namun tidak jarang perasaan yang kita rasakan itu membuat kita terlena hingga tidak sadar dan lupa akan baik-buruknya pengaruh yang akan kita terima dari perasaan yang berlebihan itu. untuk itu perlulah kita pandai-pandai untuk menjaga perasaan itu.
1. Senang
Tertawa adalah bentuk dari rasa senang yang kita rasakan. Tertawa akan membuat kita sehat, karena selain menggerakkan otot-otot tubuh, juga menggerakkan otot-otot wajah secara aktif. dengan tertawa tubuh kita akan mendapatkan penawar rasa nyeri yang lebihbanyak. Tetapi kita juga perlu untuk mengontrol tawa, agar tidak lepas kontrol dan suara kita terdengar kemana-mana. Tertawa yang berlebihan itu tidak baik, karena syetan akan bergerak cepat menyusup ke hatimembisikkan hal-hal yang akanmempengaruhi kita hingga lupa diri. perlu pula kita keathui bahwa perasaan senang itu sifatnya hanya sementara, bukan tidak mungkin rasa senang itu hanya kita rasakan sesaat yang kemusian berganti dengan rasa sedih. oleh karena itu perasaan senang yang sedang kita rasakan hendaknya jangan sampai membuat kita terhanyut seakan-akan kesenangan itu akan kita rasakan selama-lamanya.
2. Sedih
Salah satu reaksi orang ketika merasakansedih adalah menangis. Menangis merupakan luapan emosi terbaik yang dapat membuat perasaan kita menjadi lebih nyaman dari sebelumnya. Saat merasa sedihpun kita tidak boleh berlebihan, apalagi meraung-raung. Cukuplah kita berbesar hati dan mengikhlaskan rasa sedih yang sedang kita rasakan, karena semua sudah diatur oleh Allah SWT. rasa sedih yang kita alami hjangan sampai membuat kita terpuruk, palagi berputus asa. Layaknya persaan senang, seiring berjalannya waktu kesedihanpun akan segera berakhir.
3. Marah
Perasaan marah itu manusiawi. Dalam pergaulan sehari-hari tentulah kita tidak selalu merasa cocok dn sependapat dengan orang lain yang terkadang menimbulkan perselisihan dan membuat kita marah. Namun Allah menghendaki kita untuk mampu mengendalikan rasa marah. Kita tidak boleh meluapkan rasa marah secara berlebihan seperti dengan cara berteriak-teriak, apalagi mengeamuk dengan menghancurkan apa yang ada di sekitarnya. Saat merasa marah akal sehat kita dipengaruhi syetan. Syetan tertawa senang ketika melihat kita marah da menghembus-hembuskan bisikan yang kan membuat kita semakin marah dan kesal dengan belebihan.
Diriwayatkan bahwa sekali waktu Aisya ra pernah marah. Lalu Rasulullah berkata, "Syetanmu telah datang". Kemudian Aisyah bertanya "Rasulullah, apakah dihatimu juga sering dibujuk oleh syetan untuk marah?". Rasulullah menjawab, "Benar. Namun aku memohon perlindungan dari Allah".
Rasa marah marah mungkin tidak dapat kita hindari tetapi dapat dikurangi dan dikendalikan. rasa marah dapat dikurangi dengan rileks, beraktivitas yang kita suka untuk meredakan rasa marah, diam, bersujud, dan mengikuti cara Rasulullah: jika marah saat berdiri maka duduklah, da jika marah ketika duduk, maka berbaringlah.
Rasa marah marah mungkin tidak dapat kita hindari tetapi dapat dikurangi dan dikendalikan. rasa marah dapat dikurangi dengan rileks, beraktivitas yang kita suka untuk meredakan rasa marah, diam, bersujud, dan mengikuti cara Rasulullah: jika marah saat berdiri maka duduklah, da jika marah ketika duduk, maka berbaringlah.
Rasulullah bersabda:
"Barang siapa yang sedang dilanda marah, hendaknya ucapkanlah, "A'udzu billaahi minasy syaythaanirrajiim" (aku berlindung kepada Allah dari (bisikan) syetan yang terkutuk)".
4. Cemburu
Perasaan cenburu seringkali muncul pada pasangan suami istri. Seperti perasaan-perasaanlain yang dirasakan, cemburupun harus dikendalikan. Jangan sampai perasaan cemburu membuat tindakan yang dapat merugikan diri kita dan orang lain. Bunda Aisyah ra ppernah mengungkapkan kecemburuannya pada Rasulullah karena sering menyebut-nyebut nama Kadjijah mesti beliau telah tiada. Namun Rasulullah sangat sabar dan pengertian dalam menghadapinya.
Rasa cemburu juha dimiliki Allah SWT, apabila kaum muslimin menduakan, apalagi sampai berpalig dari-Nya. Karena pada hakekatnya osemua orang Islam adalah kekasih Allah. Allah itu sangat dekat dengan hamba-Nya. Bahkan lebih dekan daripada urat leher. Allah SWT berfirman:
"Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yan kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasiq." (al-Taubah:24)
"Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yan kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasiq." (al-Taubah:24)
Beberapa hadits meriwayatkan:
"Tak ada sesuatu[un yang lebih cemburu daripada Allah, maka dari itu Dia mengharamkan perbuatan buruk dan maksiat." (HR. Bukhari-Muslim)
"Tak ada sesuatu[un yang lebih cemburu daripada Allah, maka dari itu Dia mengharamkan perbuatan buruk dan maksiat." (HR. Bukhari-Muslim)
"Kecemburuan Allah ialah jika orang mu'min melakukan apa yang diharamkan atas dirinya." (HR. Bukhari-Muslim)
Langganan:
Postingan (Atom)