Jumat, 20 April 2012

Menghargai Perbedaan

Dalam hidup ini kita akan selalu menemukan perbedaan. Walaupun kesamaan tentu juga akan kita temukan. Tetapi mungkin kita akan lebih mudah menerima kesamaan dibandingkan dengan perbedaan. Perbedaanlah yang sering menimbulkan masalah dalam hidup. Perbedaan agama, bahasa, kebudayaan, bahkan perbedaan warna kulitpun menjadi permalahan yang menimbulkan konflik yang cukup besar seperti kasus yang pernah terjadi di Ambon, Papua, konflik suku Dayak dan Madura. Negara Indonesia kaya akan perbedaan, "Bhineka Tunggal Ika" berbeda-beda tetapi satu. Namun sudahkah kita benar-benar bersatu dan sudah dapat saling menghargai perbedaan? Menyatukan persepsi, menyamakan semua hal yang berbeda tidak mudah. Sangat sulit jika kita menuntut kesamaan dari perbedaan-perbedaan yang ada. Karena kita memang diciptakan berbeda.
Karena warna yang berbeda pelangi tampak indah; karena ada orang kaya, maka ada orang yang miskin; karena pekerjaan yang berbeda-beda, kebutuhan kita yang beragam terpenuhi. Bayangkan jika semua orang ingin menjadi polisi, siapa yang akan mengobati orang yang sakit? Jika semua orang ingin menjadi siswa, siapa yang akan mengajarkan dan mendidiknya? Jika dalam suatu perusahaan tekstil, semua pegawainya ingin menjadi spesialis pemasang kancing baju, siapa yang akan menjahit bajunya?

Kita memiliki urgensi yang berbeda-beda: saya berbeda dengan Anda. Ketika Anda harus mengurus sesuatu yang urgen untuk hidup Anda, saya tidak bisa memaksa Anda untuk melakukan hal yang urgen bagi saya tetapi belum menjadi sesuatu yang urgen bagi Anda pada saat itu. Anda pun tidak dapat memaksa saya untuk melakukan sesuatu yang pada saat itu urgen bagi Anda, tetapi belum menjadi sesuatu yang urgen bagi saya. Jadi, pada dasarnya kita perlu saling mengerti dan memahami bahwa kebutuhan dan kepentingan kita berbeda. Selain itu, tentu kita juga perlu menghargai segala perbedaan yang hadir di tengah-tengah kehidupan kita.
 

Saya teringat akan sebuah kalimat, "jangan mencari. . . , tetapi menjadi. . . ", jangan mengharapkan orang lain menghargai perbedaan kita, tetapi mulailah untuk menghargai perbedaan orang lain terlebih dahulu. Jika kata-kata itu selalu tertanam di hati kita dan selalu kita ingat, keharmonisan hidup di tengah-tengah perbedaan tentu akan kita dapatkan. Tidak perlu lagi menyalahkan perbedaan, tidak perlu pula bermusuhan karenanya, karena perbedaanlah yang membuat hidup kita menjadi indah.

Kita tidak selalu berbuat benar dan orang lain pun tidak selalu berbuat salah. Tujuan kita mungkin sama, cara untuk mencapainya mungkin pula berbeda-berbeda. Tetapi bukan masalah selagi kita masih mampu saling menghargai, melengkapi dan introspeksi atas kesalahan masing-masing untuk menjaga keharmonisan hidup di tengah-tengah perbedaan serta yang lebih penting adalah kita selalu berjalan dalam koridor-koridor agama-Nya.
Wallahualam. .


#semoga kita termasuk ke dalam orang-orang yang dapat memahami dan menghargai perbedaan serta bersedia untuk mengintrospeksi diri, bukan menjadi orang yang sombong dan angkuh yang selalu menganggap dirinya orang yang selalu berbuat kebenaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar